google.com, pub-5820561844112673, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Iklan

Kabar Buruk! Nasib Orang Miskin Makin Sulit Jadi Kaya

Author by Fitra Andriyan
Sunday, April 2, 2023 | April 02, 2023 WIB Last Updated 2023-04-02T08:58:06Z
                     foto Robert kiyosaki/sumber: Ytc

ARDnusantara.com, Jakarta - Penulis buku 'Rich Dad Poor Dad' Robert Kiyosaki, baru-baru ini mengingatkan tentang kabar buruk bagi kelompok miskin mengenai situasi perekonomian saat ini.

Ia berpandangan, fenomena inflasi yang terjadi di hampir semua negara di dunia akan terjadi secara permanen dan beresiko pada kenaikan harga kebutuhan dasar dan juga portofolio investasi.

Kondisi ini menurutnya akan sangat merugikan kelompok miskin dan menengah yang tidak terinformasi.

"Harga Bitcoin, emas, perak dan minyak meningkat. Berita baik bagi orang yang tahu bahwa inflasi terjadi permanen, kini sistemik, bukan sekadar transisi. Namun, menjadi kabar buruk untuk kalangan miskin dan menengah yang tidak terinformasi," cuitnya dalam akun Twitternya, dikutip Sabtu (28/1/2023).

Seperti diketahui, kenaikan harga barang terjadi di banyak negara, tak terkecuali negara-negara kaya seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Adanya lonjakan harga energi dan pangan merupakan dampak dari kenaikan permintaan yang tinggi seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Namun di saat yang bersamaan, terjadi gangguan rantai pasok akibat adanya perang Rusia-Ukraina. Kedua kondisi ini kemudian membuat kenaikan harga di berbagai bahan pokok tidak terelakan.

Menurut Robert Kiyosaki, kenaikan harga barang ini akan menjadi awan gelap bagi kalangan menengah ke bawah. Mengingat, mereka akan terus kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Dalam hal portofolio investasi, Kiyosaki meyakini bahwa membeli paper asset seperti saham, reksadana, deposito, obligasi dan sebagainya, hanyalah tipu daya. Karena sejumlah investasi tersebut sangat berisiko, seperti yang sudah pernah terjadi saat adanya kejatuhan Lehman Brothers yang memicu krisis keuangan.

Seperti diketahui, kejatuhan Lehman Brothers yang memicu krisis keuangan global masih menggema hingga saat ini. Krisis tersebut bahkan diidentifikasi sebagai 'guncangan seismik' abad 21 dan krisis keuangan terbesar yang pernah melanda. Bahkan banyak orang sampai bunuh diri karena kehilangan pekerjaan dan terlilit utang.

Untuk itu ia mengungkapkan investasi yang tepat pada kondisi saat ini salah satunya adalah aset bitcoin. Karena menurutnya, komoditas yang satu ini tak jauh berbeda seperti emas, perak, dan minyak.

"Saya sangat tertarik dengan Bitcoin. Kenapa? Karena Bitcoin diklasifikasikan seperti komoditas, seperti emas, perak dan minyak," ujar Kiyosaki dalam cuitannya.

Kiyosaki menambahkan, sebagian besar token kripto diklasifikasikan sebagai keamanan, dan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika, SEC akan menghancurkan mereka. Itulah yang menjadi alasan Kiyosaki untuk menambah lebih banyak Bitcoinnya.

Mereka yang memegang emas, perak dan bitcoin menurut dia akan menjadi lebih kaya ketika The Fed, pengelola keuangan, Wall Street memutar dan mencetak triliunan dolar uang baru, yang diungkapkannya sebagai fake dollars.

"Orang yang banyak menyimpan fake dollars akan menjadi pecundang terbesar. Jangan jadi pecundang," ucap Kiyosaki.

Lebih lanjut, Kiyosaki percaya ekonomi dunia saat ini tengah menuju bubble terbesar dalam sejarah. Juga menegaskan sejak dulu dirinya tidak pernah membeli saham, kecuali untuk perusahaan yang didirikannya. Dia juga keras mengatakan tidak suka apapun yang dikeluarkan oleh Wall Street, The Fed dan Treasury.


Source: cnbcindonesia.com




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kabar Buruk! Nasib Orang Miskin Makin Sulit Jadi Kaya

Trending Now

Iklan